Para ahli telah menyerukan agar kata (cyclist / pesepeda) dilarang, karena mereka percaya istilah itu tidak manusiawi untuk seseorang yang sedang mengendarai sepeda. Sebuah studi baru, yang dilakukan oleh para peneliti di Queensland University of Technology dan Monash University, menemukan ada hubungan antara dehumanisasi pengendara sepeda dan tindakan agresi yang disengaja diarahkan pada mereka di jalan. Profesor QUT Narelle Haworth mengatakan penelitian itu. Penelitian itu dengan responde sebanyak 442 orang di Victoria, NSW dan Queensland, menemukan 55 persen dari pengendara sepeda yang tidak menilai pengendara sepeda dinilai ‘tidak sepenuhnya manusia’.
Dia berada di belakang dorongan untuk menghapus kata ‘pengendara sepeda’ dan menggantinya dengan istilah ‘orang yang mengendarai sepeda’. Dari 442 peserta dalam penelitian ini, 55 persen non-pengendara sepeda dan 30 persen pengemudi yang mengendarai sepeda, menilai pengendara sepeda sebagai ‘tidak sepenuhnya manusia. Dari 442 peserta dalam penelitian ini, 55 persen non-pengendara sepeda dan 30 persen orang yang mengendarai sepeda, menilai pengendara sepeda sebagai ‘tidak sepenuhnya manusia’ Profesor Haworth, yang juga Direktur Pusat Penelitian Kecelakaan dan Keselamatan Jalan-Queensland, mengatakan penting bagi pengemudi untuk memandang pengendara sepeda adalah manusia nyata.
‘If we used the term people on bikes, instead of cyclists, we’re giving a term that is more human-like and less like a species,’ Professor Haworth told Daily Mail Australia
Kita perlu menyebarkan luaskan gagasan bahwa orang-orang mengendarai sepeda itu bisa siapa saja dari kita. Hal itu adalah sebuah kebutuhan untuk menumbuhkan budaya saling menghormati orang-orang dengan sepeda.
Disadur dari https://www.dailymail.co.uk